Lima tahun Ardiansyah menetap di kota Jakarta bersama bapanya. Setelah puas dipujuk ibu, barulah dia pulang. Jauh sekali rajuknya. Sekembalinya Ardiansyah di Kuala Lumpur, dia segera ke kafe biasa dikunjunginya lima tahun lalu. Menikmati teh tarik di situ, jauh lebih enak. Lamunannya jauh melayang dan kenangan lama mengusik jiwa. Dia lantas pergi.
Melissa melangkah masuk dan duduk di meja biasa diduduknya. Dia terpandangkan segelas teh tarik yang ditinggalkan di situ. Lantas banyangan kisah lama menjelma. Tiba-tiba ada suara lelaki menegur. Oh, mungkin pemilik tempat ini sebelumnya. Oh, tertinggal kaca mata. Melissa menoleh terlihat lelaki yang sangat dikenalinya…